Saturday 17 August 2013

Posted by Unknown On 20:48
Imam Ibnu al-Jauzi berkata :

" Cinta , kasih sayang dan terpesona dengan sesuatu yang indah dan memiliki keserasian bukan perkara yang cela serta tak perlu dibuang . Tetapi cinta yang melewati batas pesona dan cinta yang menguasai akal dan menghanyutkan pemiliknya kepada perkara yang tidak sesuai dengan hikmahnya yang sebenar . Inilah yang mengundang cela ."


" Jika cinta manusia tidak mahu mendampingi , masih ada cinta lain yang tidak akan pernah meninggalkan kita . Itulah cinta Allah . Cinta yang sentiasa hidup . Cinta yang tidak pernah mati . Cinta yang sentiasa menunggu dan menanti sekalipun berkali-kali cinta-Nya itu dipandang sepi ."



" CINTA ITU PERLU TETAPI SEKADAR MENJADI TEMAN DALAM PERJALANAN MENUJU  AKHIRAT . DIIZINKAN ALLAH , MANUSIA AKAN BERGANDINGAN DENGAN CINTANYA UNTUK BERSEMAYAM DI SYURGA ."

Friday 16 August 2013

Posted by Unknown On 04:15
Menunaikan solat fardu merupakan jambatan mendekatkan diri kepada Allah kerana melalui solatlah seseorang akan bermunajat dengan kekasihnya Yang Maha Agung , memohon keampunan , menambahkan keimanan serta memperkuatkan ikatan kejiwaan terhadap Allah .

Solat fardu lima waktu merupakan amalan perbuatan yang sangat mulia dan tinggi nilainya . Abdullah bin Mas'ud r.a. pernah bertanya kepada Rasulullah SAW , " Wahai Rasulullah , apakah amalan yang paling utama ?" Rasulullah SAW menjawab , " Solat pada waktunya ." Rasulullah SAW sentiasa berpesan kepada umatnya agar mengerjakan solat tepat pada waktunya kerana itulah masa yang sesuai untuk berhubung terus dengan Allah .

Abu Hurairah melaporkan dalam satu hadis baginda SAW bersabda , " Apakah pandangan kamu jika ada sebatang sungai di hadapan salah seorang kamu , lalu dia mandi di sungai itu lima kali sehari , apakah masih melekat sebarang kotoran pada tubuhnya ?" Para sahabat menjawab , " Tidak ada lagi sebarang kekotoran ." Lalu baginda bersabda lagi , " Begitulah perumpamaan bagi solat lima waktu . Allah menghapuskan segala kesalahan hamba-Nya ."

Wednesday 14 August 2013

Posted by Unknown On 09:03
Ini merupakan cerita orang-orang soleh . Diceritakan bahawa ada seorang soleh mempunyai seorang teman akrab yang diberi dugaan oleh Allah SWT dengan penyakit kusta . 

Semakin hari , penyakit temannya itu semakin teruk sehingga beberapa bahagian badannya seperti tangan , mata dan kakinya telah tanggal . Walaupun demikian , orang soleh itu tetap setia menemankannya . Dia menziarahi pesakit kusta itu setiap masa .


Pada suatu hari , orang soleh itu terlupa tidak mengunjungi temannya yang kurang bernasib baik itu kerana kesibukan atau sebab lainnya . Apabila teringat , dia segera pergi menziarahinya seperti biasa .


" Maaf teman , aku terlupa kepadamu ," kata lelaki soleh itu . " Aku mempunyai teman yang tidak pernah lupa kepadaku ," kata si pesakit kusta . " Demi Allah , aku benar-benar tidak ingat kepadamu ," kata orang soleh itu lagi ." Tidak apa , aku ada teman yang sentiasa menemaniku ."


Orang soleh itu tidak faham akan makna perkataan temannya , dia tetap juga menyatakan penyesalannya . " Betul , aku benar-benar terlupa ." " Aku dah kata , aku punya teman yang sentiasa ingat kepadaku ," kata pesakit kusta itu agak tegas .


Kemudian dia berkata lagi , " Pergilah engkau dari sini . Engkau telah menggangguku dari berzikir kepada Allah ." Barulah orang soleh itu faham bahawa temannya yang berpenyakit kusta itu tidak henti-hentinya berzikir dan mengingati Allah . Biarpun tangan dan kakinya terputus dari badan , namun hatinya tidak pernah putus dari mengingati Allah . DIA-lah yang menemankannya setiap waktu .


Beberapa hari kemudian , pesakit kusta itupun meninggal dunia .Orang soleh tadi menjadi orang yang utama dalam menguruskan jenazahnya . Dia juga yang mengeluarkan kain untuk dibuat kafannya dan mengafaninya .

Ternyata kain itu terlalu panjang buatnya , lalu lebihannya dipotong supaya kelihatan kemas . Setelah disembahyangkan , lalu dia dikebumikan . Pada sebelah malamnya , orang soleh itu bermimpi melihat seorang lelaki yang berwajah sangat cantik berdiri berhampirannya .


" Engkau terlalu bakhil kepadaku ketika mengafani aku . Engkau telah memotong lebihan kain itu . Ini kain kafan yang engkau pinjamkan kepadaku , aku pulangkannya semula . Aku sudah tidak memerlukannya , kerana aku telah dikafani dengan kain istabrak dan sundus ," kata lelaki yang menjelma dalam mimpinya .


Mimpinya hanya sampai sekian , kerana orang soleh itu telah terjaga dari tidurnya . Alangkah terkejutnya dia apabila berdekatan dengan kepalanya ada sehelai kain kafan . Wallahu'alam .

Monday 12 August 2013

Posted by Unknown On 09:58
Kisah benar ini diriwayatkan oleh ABDULLAH BIN ABBAS . Abdullah bin Abbas bercerita bahawa , menjelang wafatnya Nabi SAW , suara azan dikumandang- kan oleh Bilal Bin Rabah sepertimana yang telah diperintahkan  . 

Para sahabat datang berduyun - duyun ke Masjid Nabawi memenuhi seruan azan itu , meskipun waktu solat belum tiba .


Nabi masuk ke dalam masjid dan melakukan solat sunat dua rakaat . Kemudian baginda naik ke atas mimbar dan memulakan khutbahnya yang agak panjang . Baginda mengucapkan puji-pujian kepada Allah Yang Maha Agung sehingga menggetarkan setiap hati yang mendengarnya sehingga ramai yang menitiskan air mata .


Kemudian baginda bersabda , " Ayyulah Muslimun , aku adalah Nabi utusan Allah , pemberi nasihat dan pembawa kebenaran kepada kalian . Kedudukan aku di antara kalian bagaikan seorang saudara atau seorang ayah yang sangat kasih kepada anak-anaknya . 


Apabila ada di antara kalian yang merasa pernah kuzalimi , kuharap di mahu menuntutnya dariku di dunia ini sebelum datangnya tuntutan yang amat dahsyat di akhirat kelak ?" Berulang kali Nabi mengucapkan kata-katanya itu , tetapi tidak ada suara yang mahu menyebut kata-kata baginda itu . Siapa gerangan pengikut Nabi Muhammad yang rela menuntut Nabi SAW .





Semua sahabat diam termangu . Ada yang teresak-esak menangis menyaksikan ketulusan dan keadilan seorang pemimpin agung ini . Mereka tidak dapat membayangkan betapa seorang pemimpin agung dan sudah berkorban segala-galanya demi umatnya , tiba-tiba pada fasa akhir hayatnya dan dalam keadaan badan yang sudah lemah masih menegakkan keadilan seadil-adilnya meskipun terhadap dirinya sendiri . 


Dalam suasana yang hening dan mencengkam seperti itu , tiba-tiba Akasyah bin Muhshin berdiri dan memecah kesunyian . " Aku Ya Rasulullah yang akan mengajukan tuntutan padamu ."



Mendengar kata-kata Akasyah seperti itu para sahabat yang duduk di sekitar Nabi merasa seakan disambar petir dan halilintar yang dahsyat . Mereka sebenarnya hairan dan terperanjat . Kerongkong mereka seakan-akan tersumbat tidak dapat berbicara , jantung mereka berdegup kencang seperti angin dihempas . Suara tangis mereka saling bersahutan dengan suara tangis dinding-dinding Masjid Nabawi yang ikut menyaksikan peristiwa yang amat mendebarkan itu .

" Biarkan Akasyah mengajukan tuntutannya padaku ," kata Rasulullah SAW menenangkan hadirin . " Aku lebih bahagia apabila boleh menunaikannya di dunia ini sebelum tibanya hari kiamat kelak . Wahai Akasyah , katakanlah apa yang pernah kulakukan terhadap dirimu sehingga engkau hendak membalas terhadap diriku ?"




" Ya Rasulullah , peristiwa itu terjadi pada saat ghazwah Badar ," kata Akasyah . " Waktu itu untaku berada di samping untamu . Aku turun dari untaku kerana ingin menghampirimu . Tiba-tiba baginda mengangkat kayu penyebat unta baginda dan kayu itu mengenai bahagian belakangku . Aku tidak tahu apakah baginda lakukan itu dengan sengaja atau kerana ingin menyebat unta itu ?"


" Wahai Akasyah , Rasul Allah tidak akan mungkin melakukan perbuatan seperti itu dengan sengaja . Tetapi , bagaimanapun engkau mempunyai hak untuk membalasnya ," jawab Rasulullah SAW . " Wahai Bilal , pergilah ke rumah Fatimah puteriku dan ambil kayu di sana ," kata Rasulullah SAW .




Bilal keluar dari masjid sambil menarik nafasnya panjang-panjang . Dia tidak tahu apa yang akan dikatakannya kepada puteri kesayangan Nabi SAW . Fatimah pasti akan berasa terkejut sekali apabila diketahuinya bahawa ayah kesayangannya dituntut oleh salah seorang sahabatnya . Bukan menuntut harta , melainkan menuntut qisas dengan membalas sebatan Nabi pada punggungnya . Itupun pada saat-saat akhir hayatnya dan dalam keadaan Nabi yang sering sakit .


" Wahai Fatimah puteriku Penghulu alam semesta ," kata Bilal setelah mengetuk pintu dan mengucapkan salam kepada Fatimah . " Nabi meminta sebatang kayu yang dahulunya sering digunakannya untuk menyebat untanya ."


" Untuk apa wahai Bilal ?" tanya Fatimah dengan rasa ingin tahu . " Nabi hendak memberikan kayu itu kepada seseorang yang mahu mengqisasnya (membalasnya) ," jawab Bilal . " Wahai Bilal , apakah ada orang yang sanggup memukul Nabi dengan kayu itu ?"


Tanpa menjawab , Bilal meninggalkan rumah Faimah sambil membawa kayu itu . Sesampainya Bilal di masjid , Bilal memberikan kayu itu kepada Rasulullah SAW yang kemudian diberikannya kepada Akasyah . Abu Bakar dan Umar menyaksikan kejadian itu dengan penuh keharuan . Mereka berkata , " Wahai Akasyah , kami mahu menjadi tebusan Nabi SAW . Balaslah kami asal jangan engkau balas jasad Nabi SAW ."


" Biarkan Akasyah wahai Abu Bakar dan Umar . Sungguh Allah Maha Mengetahui akan kedudukan kalian ," kata Nabi meyakinkan dua sahabat ini . " Wahai Akasyah , jiwa ini adalah tebusan untuk Nabi SAW . Hatiku tidak dapat menerima apa yang akan engkau lakukan terhadap Nabi yang mulia . Ini punggungku dan tubuhku . Pukullah aku dengan tanganmu dan sebatlah aku dengan segala kekuatanmu ," kata Ali penuh kepiluan .


" Tidak wahai Ali ," kata Nabi . " Sungguh Allah Maha Tahu akan niat dan kedudukanmu ."


Hasan dan Hussein , dua cucu Nabi yang sangat disayanginya kemudian berdiri dan berkata dengan suara yang pilu , " Wahai Akasyah , bukankah engkau tahu bahawa kami adalah cucu Rasulullah SAW , darah dagingnya dan cahaya matanya . Mengambil qisas dari kami adalah sama dengan mengambil qisas dari Rasulullah ."


" Tidak wahai Hasan dan Hussein . Kalian adalah cahaya mata hatiku . Biarkanlah Akasyah melakukan apa yang ingin dilakukannya ," kata Nabi . " Wahai Akasyah , pukullah aku apabila benar bahawa aku pernah memukulmu ," pinta Nabi kepada Akasyah . " Tapi Ya Rasulullah , waktu baginda memukul aku , saat itu aku tidak memakai baju ," jawab Akasyah .

Nabi membuka bajunya dan menelungkup bersiap sedia untuk diqisas dari Akasyah . Para sahabat menangis penuh kesyahdua menyaksikan kejadian itu . Tiba-tiba Akasyah membuang kayu yang digenggamnya , lalu memeluk dan meletakkan tubuhnya pada tubuh Rasulullah SAW . Katanya , " 


Wahai junjunganku Rasulullah , jiwa ini adalah tebusanmu . Hati siapa yang akan tergamak mengambil qisas darimu . Aku lakukan ini semata-mata berharap badan ini boleh bersentuhan dengan badanmu yang mulia . Dengannya kuharap Allah akan boleh memeliharaku dari sentuhan api neraka ."


Nabi kemudian bersabda , " Ketahuilah bahawa siapa yang ingin melihat penghuni syurga , maka lihatlah Akasyah ."

Wallahu'alam



Friday 9 August 2013

Posted by Unknown On 19:47
1) Pengajaran pertama - Jangan bimbang pandangan orang lain . Abu Talib takut pandangan pembesar Quraisy yang lain mengenai apa yang akan diperkatakan setelah dia meninggal dunia dan menjadi seorang Muslim , maka kerana kerisauan inilah yang menyebabkan Abu Talib tidak mengucap syahadah .

2) Kedua - Sibukkan diri dengan hal sendiri bukan orang lain . Istiqamah mengekalkan hidayah tidak akan berlaku sekiranya kita menyibukkan diri menilai orang lain Misalnya , ber'gossip' membuatkan kita sibuk dengan hal dan aib orang lain sehingga terlupa menilai diri . Bergossip dan berkata buruk sudah cukup berdosa , apatah lagi mengaibkan dan memfitnah .

Sebaliknya , sibukkan diri mengenal hal diri , kekurangan diri , keluarga , anak-anak daripada orang lain . In sha Allah kita akan diberi hidayah .
Posted by Unknown On 19:39
Qalbun Shahih , hati yang sihat dan bersih atau suci dari setiap nafsu yang menentang perintah dan larangan Allah , dan dari setiap penyimpangan yang menyalahi keutamaan-Nya . Sehingga ia terselamat dari pengabdian kepada selain Allah .

Hati ini amat murni pengabdiannya kepada Allah SWT , baik pengabdian secara iradat , cinta (mahabbah) , berserah diri (tawakkal) , kembali pada ajaran-Nya dengan bertaubat (inaabah) , tunduk memasrahkan diri (ikhabaat) , takut atas siksa-Nya (khasyyah) dan sentiasa mengharapkan kurnia-Nya .
Posted by Unknown On 09:52
 7 Perkara Asas Pertemuan Patuh Syariah  
( FORMULA PENGURUSAN CINTA BERSYARIAT )

1. Tujuan Pertemuan
- Perlu berdasarkan niat yang baik & jelas . Ikhtilah ( percampuran lelaki dan perempuan ) yang tidak dikawal dengan iman dan adab akan menjerumuskan insan ke lembah maksiat.
Posted by Unknown On 04:37
Dalam satu catatan sirah Nabi S.A.W. , ada diceritakan tentang peristiwa seorang wanita menawarkan dirinya untuk dinikahi Nabi S.A.W. Anas bin Malik menceritakan bahawa ada seorang wanita datang menemui Nabi SAW lalu menawarkan dirinya untuk menjadi isteri kepada baginda . 

Perbuatan wanita itu tidak dicela oleh baginda . Namun anak perempuan kepada Anas berkata bahawa perempuan itu tidak malu atau kurang malunya . Namun Anas menegur anaknya dengan berkata ,

" Wanita itu lebih baik daripada kamu . Beliau suka kepada Nabi S.A.W. lalu menawarkan dirinya kepada Baginda ." ( Riwayat Ibnu Majah , Kitab an-Nikah , no.2001 )

Monday 5 August 2013

Posted by Unknown On 22:19
Sebaik-baik zikir adalah tilawatil ( membaca ) al-Quran , kerana al-Quran mengandungi pelbagai khasiat penyembuh hati dari semua penyakit kegundahan .

Secara umumnya , penyakit hati boleh terdiri daripada penyakit syubhat ( ajaran yang samar-samar atau meragukan ) dan syahwat . Di dalam al-Quran terdapat ubat penawar bagi kedua jenis penyakit ini .

Di dalam al-Quran terdapat keterangan dan alasan yang sanggup untuk menjelaskan yang hak dari yang batil . Penghapus setiap penyakit keraguan yang dapat menerangkan ilmu yang hakiki , persepsi dan pemahaman tentang Islam , sehingga orang dapat menerima setiap realiti yang ada .
Posted by Unknown On 04:09
" Renungan bersama Hilal Asyraf "
Jika kita suka judge orang dari status facebooknya semata-mata , maka kita akan tersilap besar.

Facebook buat kita rasa kita benar-benar kenal akan seseorang , namun akhirnya perkenalan yang mendalam tetap dengan berhadapan , berkongsi rasa , hidup bersama , bekerja bersama dan sebagainya .

Kadang bila kita rasa kita kenal sangat seseorang itu , membuatkan kita mudah sangat nak judge dirinya . Sedangkan, kita paling kenal diri kita, sebab kita hidup dengan diri kita semenjak lahir, tidak pernah pun berpisah dengannya, namun jarang-jarang sekali kita sibuk nak judge diri kita.

Kuman seberang laut nampak , gajah berdiri di sebelah kita buat-buat tidak tahu . ^_^

Sunday 4 August 2013

Posted by Unknown On 22:27
" Perumpamaan bagi orang yang selalu mengingat Tuhannya dengan orang yang tidak mahu mengingat Tuhannya adalah seperti orang hidup dan orang mati ." Riwayat Abu Musa al-Asy-'an dari Nabi SAW dalam Sahih Bukhari .

Dengan selalu berzikir kepada Allah akan menyebabkan seseorang hamba memperoleh peluang besar melihat-Nya di hari akhirat kelak . Zikir menyebut nama dan mengingati Allah juga bertujuan untuk menyibukkan diri agar tidak berbicara dengan ucapan yang buruk seperti membicarakan keburukan orang lain , adu dumba dan lain - lain .

Kerana itu , barang siapa yang terbuka baginya pintu zikir , bererti terbuka pula baginya pintu masuk ke hadrat Allah S.W.T. Maka hendaknya ia bersuci diri dan kemudian menuju ke hadrat-Nya , nescaya ia memperoleh apa yang dikehendakinya . ^_^
Posted by Unknown On 21:00
Kesihatan tubuh hanya menjamin kebahagiaan di dunia sahaja , namun kesihatan jiwa akan menentukan baik kehidupan di dunia mahupun di akhirat . 

Begitu pula kematian jasad manusia , akan memutuskan hubungan dengan alam dunia ini , sebaliknya kematian hati akan terus dirasakan sebagai kepedihan dan kesengsaraan untuk selama-lamanya , tiada penghujung , tiada penamatnya .
Posted by Unknown On 10:20
Cinta terlarang ialah cinta yang sudah dicemari dan didominasi oleh kehendak nafsu dan kepentingan diri . Keindahan cinta yang sudah tercemar ini tidak bertahan lama . Sudah dapat perkara yang dihajati , sudah terlaksana benda yang dikejar , maka cinta akan terkulai dan bersepai . Ini akibat membelakangkan peraturan cinta .

Ketika itu , hati tidak nampak selain yang dicintainya . Maka , lupalah diri pada Pencipta Cinta kerana terlalu asyik dengan cinta yang dikurniakan-Nya .

Bagaimana perasaan kita agaknya jika seseorang begitu leka dengan hadiah sehingga terlupa dengan pemberi hadiah . Siapa yang lebih utama ? Hadiah ( cinta ) atau Pemberi hadiah ( Allah ) ? Benarlah kata pepatah Arab , " Manusia akan menjadi hamba kepada apa yang dicintainya ."

Wallahu'alam ...
Posted by Unknown On 10:15
Dalam persahabatan , kita tidak lari dari
disakiti dengan lidah yang berkata-kata .
Sememangnya , hati yang disakiti dengan kata-kata lebih menyakitkan daripada dilukai dengan senjata tajam . Ya , itulah lidah . Ia lebih tajam daripada mata pedang . Muslim / umat Islam yang bertaqwa pasti akan menjaga tutur katanya kerana Allah menyukai perbuatan tersebut .

Rasulullah S.A.W. bersabda , " Tiada sesuatu perkara yang akan memberatkan timbangan kebaikan seseorang mukmin pada hari kiamat kecuali akhlak terpuji . Sesungguhnya Allah amat murka kepada seseorang yang buruk perbuatan dan tutur katanya . "           ( Riwayat At-Tirmizi )
Posted by Unknown On 04:10
Istana Raja Segala Raja atau lebih terang lagi 
dirujuk sebagai rumah Allah S.W.T. Istana tersebut sentiasa menyebarkan alunan merdu suara jemputan lima kali sehari semalam .

Jemputan itu terbuka kepada sesiapa sahaja yang sudi memijakkan kakinya di istana suci itu . Itulah rumah Allah yang kita namakan masjid , surau ataupun madrasah .


Sungguh , Allah tidak melihat kedudukan , harta , pangkat dan kekayaan di dunia untuk melayakkan kita berkunkung ke istana-Nya seteruskan menjadi tetamu Tuhan Yang Maha Pengasih . Sesiapa sahaja yang menanamkan cinta bertandang ke rumah Allah , tawadhuk hatinya dan cinta pada hari akhirat , mereka layak menjadi tetamu VVIP di istana-Nya .

Sabda Rasulullah S.A.W. , " Sesiapa yang bercuti di rumahnya kemudian mempersiapkan diri menuju ke salah satu rumah Allah untuk menunaikan salah satu solat yang difardhukan oleh Allah , maka salah satu daripada kedua - kedua langkahnya dikira dengan kebaikan serta meninggikan darjatnya dan langkahnya yang lain menggugurkan dosa ."

( Riwayat Muslim )

Maka , apa tunggu . Marilah bersungguh-sungguh berusaha untuk menjadi tetamu VVIP Allah di istana-Nya kerana banyak fadilat yang boleh kita perolehi . In sha Allah . Wallahu'alam .