Monday 12 August 2013

Posted by Unknown On 09:58
Kisah benar ini diriwayatkan oleh ABDULLAH BIN ABBAS . Abdullah bin Abbas bercerita bahawa , menjelang wafatnya Nabi SAW , suara azan dikumandang- kan oleh Bilal Bin Rabah sepertimana yang telah diperintahkan  . 

Para sahabat datang berduyun - duyun ke Masjid Nabawi memenuhi seruan azan itu , meskipun waktu solat belum tiba .


Nabi masuk ke dalam masjid dan melakukan solat sunat dua rakaat . Kemudian baginda naik ke atas mimbar dan memulakan khutbahnya yang agak panjang . Baginda mengucapkan puji-pujian kepada Allah Yang Maha Agung sehingga menggetarkan setiap hati yang mendengarnya sehingga ramai yang menitiskan air mata .


Kemudian baginda bersabda , " Ayyulah Muslimun , aku adalah Nabi utusan Allah , pemberi nasihat dan pembawa kebenaran kepada kalian . Kedudukan aku di antara kalian bagaikan seorang saudara atau seorang ayah yang sangat kasih kepada anak-anaknya . 


Apabila ada di antara kalian yang merasa pernah kuzalimi , kuharap di mahu menuntutnya dariku di dunia ini sebelum datangnya tuntutan yang amat dahsyat di akhirat kelak ?" Berulang kali Nabi mengucapkan kata-katanya itu , tetapi tidak ada suara yang mahu menyebut kata-kata baginda itu . Siapa gerangan pengikut Nabi Muhammad yang rela menuntut Nabi SAW .





Semua sahabat diam termangu . Ada yang teresak-esak menangis menyaksikan ketulusan dan keadilan seorang pemimpin agung ini . Mereka tidak dapat membayangkan betapa seorang pemimpin agung dan sudah berkorban segala-galanya demi umatnya , tiba-tiba pada fasa akhir hayatnya dan dalam keadaan badan yang sudah lemah masih menegakkan keadilan seadil-adilnya meskipun terhadap dirinya sendiri . 


Dalam suasana yang hening dan mencengkam seperti itu , tiba-tiba Akasyah bin Muhshin berdiri dan memecah kesunyian . " Aku Ya Rasulullah yang akan mengajukan tuntutan padamu ."



Mendengar kata-kata Akasyah seperti itu para sahabat yang duduk di sekitar Nabi merasa seakan disambar petir dan halilintar yang dahsyat . Mereka sebenarnya hairan dan terperanjat . Kerongkong mereka seakan-akan tersumbat tidak dapat berbicara , jantung mereka berdegup kencang seperti angin dihempas . Suara tangis mereka saling bersahutan dengan suara tangis dinding-dinding Masjid Nabawi yang ikut menyaksikan peristiwa yang amat mendebarkan itu .

" Biarkan Akasyah mengajukan tuntutannya padaku ," kata Rasulullah SAW menenangkan hadirin . " Aku lebih bahagia apabila boleh menunaikannya di dunia ini sebelum tibanya hari kiamat kelak . Wahai Akasyah , katakanlah apa yang pernah kulakukan terhadap dirimu sehingga engkau hendak membalas terhadap diriku ?"




" Ya Rasulullah , peristiwa itu terjadi pada saat ghazwah Badar ," kata Akasyah . " Waktu itu untaku berada di samping untamu . Aku turun dari untaku kerana ingin menghampirimu . Tiba-tiba baginda mengangkat kayu penyebat unta baginda dan kayu itu mengenai bahagian belakangku . Aku tidak tahu apakah baginda lakukan itu dengan sengaja atau kerana ingin menyebat unta itu ?"


" Wahai Akasyah , Rasul Allah tidak akan mungkin melakukan perbuatan seperti itu dengan sengaja . Tetapi , bagaimanapun engkau mempunyai hak untuk membalasnya ," jawab Rasulullah SAW . " Wahai Bilal , pergilah ke rumah Fatimah puteriku dan ambil kayu di sana ," kata Rasulullah SAW .




Bilal keluar dari masjid sambil menarik nafasnya panjang-panjang . Dia tidak tahu apa yang akan dikatakannya kepada puteri kesayangan Nabi SAW . Fatimah pasti akan berasa terkejut sekali apabila diketahuinya bahawa ayah kesayangannya dituntut oleh salah seorang sahabatnya . Bukan menuntut harta , melainkan menuntut qisas dengan membalas sebatan Nabi pada punggungnya . Itupun pada saat-saat akhir hayatnya dan dalam keadaan Nabi yang sering sakit .


" Wahai Fatimah puteriku Penghulu alam semesta ," kata Bilal setelah mengetuk pintu dan mengucapkan salam kepada Fatimah . " Nabi meminta sebatang kayu yang dahulunya sering digunakannya untuk menyebat untanya ."


" Untuk apa wahai Bilal ?" tanya Fatimah dengan rasa ingin tahu . " Nabi hendak memberikan kayu itu kepada seseorang yang mahu mengqisasnya (membalasnya) ," jawab Bilal . " Wahai Bilal , apakah ada orang yang sanggup memukul Nabi dengan kayu itu ?"


Tanpa menjawab , Bilal meninggalkan rumah Faimah sambil membawa kayu itu . Sesampainya Bilal di masjid , Bilal memberikan kayu itu kepada Rasulullah SAW yang kemudian diberikannya kepada Akasyah . Abu Bakar dan Umar menyaksikan kejadian itu dengan penuh keharuan . Mereka berkata , " Wahai Akasyah , kami mahu menjadi tebusan Nabi SAW . Balaslah kami asal jangan engkau balas jasad Nabi SAW ."


" Biarkan Akasyah wahai Abu Bakar dan Umar . Sungguh Allah Maha Mengetahui akan kedudukan kalian ," kata Nabi meyakinkan dua sahabat ini . " Wahai Akasyah , jiwa ini adalah tebusan untuk Nabi SAW . Hatiku tidak dapat menerima apa yang akan engkau lakukan terhadap Nabi yang mulia . Ini punggungku dan tubuhku . Pukullah aku dengan tanganmu dan sebatlah aku dengan segala kekuatanmu ," kata Ali penuh kepiluan .


" Tidak wahai Ali ," kata Nabi . " Sungguh Allah Maha Tahu akan niat dan kedudukanmu ."


Hasan dan Hussein , dua cucu Nabi yang sangat disayanginya kemudian berdiri dan berkata dengan suara yang pilu , " Wahai Akasyah , bukankah engkau tahu bahawa kami adalah cucu Rasulullah SAW , darah dagingnya dan cahaya matanya . Mengambil qisas dari kami adalah sama dengan mengambil qisas dari Rasulullah ."


" Tidak wahai Hasan dan Hussein . Kalian adalah cahaya mata hatiku . Biarkanlah Akasyah melakukan apa yang ingin dilakukannya ," kata Nabi . " Wahai Akasyah , pukullah aku apabila benar bahawa aku pernah memukulmu ," pinta Nabi kepada Akasyah . " Tapi Ya Rasulullah , waktu baginda memukul aku , saat itu aku tidak memakai baju ," jawab Akasyah .

Nabi membuka bajunya dan menelungkup bersiap sedia untuk diqisas dari Akasyah . Para sahabat menangis penuh kesyahdua menyaksikan kejadian itu . Tiba-tiba Akasyah membuang kayu yang digenggamnya , lalu memeluk dan meletakkan tubuhnya pada tubuh Rasulullah SAW . Katanya , " 


Wahai junjunganku Rasulullah , jiwa ini adalah tebusanmu . Hati siapa yang akan tergamak mengambil qisas darimu . Aku lakukan ini semata-mata berharap badan ini boleh bersentuhan dengan badanmu yang mulia . Dengannya kuharap Allah akan boleh memeliharaku dari sentuhan api neraka ."


Nabi kemudian bersabda , " Ketahuilah bahawa siapa yang ingin melihat penghuni syurga , maka lihatlah Akasyah ."

Wallahu'alam



0 comments:

Post a Comment